ETNOGRAFI SINGKAT DESA JONGGOLSARI

Monografi  (Gambaran Suatu Wilayah)

 

Jonggolsari adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Leksono, kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak sekira 3,7 km dari ibu kota kecamatan Leksono atau 14 Km dari ibu kota Kabupaten Wonosobo melalui Jalan Nasional Rute 9. Jonggolsari mempunyai 11 dukuhan, di antaranya yaitu gombangsari, talunamba, singamada, singasari, jonggolan, tegalsari, wonolinggo, jaban, dan si jeruk. Adapun kelompok masyarakat desa jonggolsari terdiri dari bumdes dan karang taruna. Desa jonggolsari adalah penggabungan dari dua dukuhan yaitu dukuh pajonggolan dan dukuh gombangsari sehingga di gabungkan menjadi JONGGOLSARI

Karakteristik penduduk

 

Berdasarkan data yang di dapat dari Dispermadesdukcapil . prov. Jateng. Bahwa jumlah penduduk  Desa Jonggolsari  sebanyak 4.284. terdiri dari laki-laki sebanyak 2.169 dan perempuan  2.115. Jumlah kepala keluarga 2.557 kk dan tersebar di sebelas pedukuhan.

 

Mayoritas ciri khas yang melekat dari desa jonggolsari adalah pendapatan masyarakat yang berasal dari perkebunan buah salak, gula jawa, dan perkebunan jahe.

 

Masyarakat desa jonggolsari terdiri dari 2 keyakinan yaitu 4.062 (94,8%) masyarakat beragama islam dan 216 (5.0%) masyarakat beragama kristen.

 Mayoritas pendidikan di desa jonggolsari hanya lulusan Sekolah dasar (sd) sebanyak 1.061 jiwa, sedangkan lulusan SMP sebanyak 194 jiwa, sedangkan lulusan SMA sebanyak 73 jiwa, serta lulusan D3/ S1 sebanyak 13 jiwa.

 

Sumber penerangan masyarakat desa Jonggolsari 95,3% kepala keluarga menggunakan PLN dan sisanya 4,7%  Kepala keluarga tidk ada sumber penerangan.

 

Kesenian di desa jonggolsari

Desa Jonggolsari adalah salah satu desa yang melestarikan seni Tari Lengger yang semakin terpuruk karna sedikit terlupakan dengan adanya budaya asing yang masuk. Seni Tari Topeng sangat dijaga keasliannya karna menurut warga setempat mengadakan acara Tari Topeng dapat membawa kebaikan. Tari ini biasanya di adakan setiap bulan Sura dan dalam acara pernikahan. Kadang banyak orang mengira tari ini lebih menuju kearah musrik namun tari ini lebih menuju kearah keagamaan karena cara penyembuhan orang yang kesurupan dengan membaca surat pendek yang ada dalam Al-Qur'an.

 

        Tari yang terdiri dari satu ketua sebagai pemimpin dan beberapa orang di belakangnya di sebut BLANDRONGAN laki-laki. Sedangkan satu perempuan yang menari sendiri disebut BLANDRONGAN LENGGER, namun jika penari laki-laki satu dengan perempuan satu itu yang disebut Tari Lengger. Biasanya tari ini di mulai jam 15:00 -17:00 dilanjutkan lagi malam hari jam 21:00 - 03:00 WIB. Biasanya anak kecil yang baru berumur 4 th ke bawah, ibunya meminta air ludah ketua tari karna di percaya dapat membuat anak tidak sakit-sakitan.

 

               

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKU DIGITAL MARKETING MAHASISWA KKN 033 JONGGOLSARI